Posted :

in :

Oleh : Anggi Astuti Lubis

Pendakian gunung merupakan sebuah kegiatan yang akhir-akhir ini menjadi trending sehingga banyak sekali yang ingin mendaki. Pendakian gunung termasuk olahraga yang sangat berat karena banyak sekali yang harus disiapkan mulai dari fisik, mental, pengetahuan dan juga materi yang cukup menguras. Beberapa tahun ini mendaki gunung menjadi hobi beberapa orang yang ingin melihat keindahan alam yang di sajikan ketika mendaki gunung.

Dalam melakukan pendakian banyak prosedur yang harus dipatuhi ketika ingin mendaki. Rata-rata gunung di indonesia mempunyai SOP pendakiannya sendiri. Pendaki juga harus mempersiapkan dengan baik apa yang harus disiapkan seperti pakian dan perlengkapan pendakian yang memadai, membawa obat-obatan pribadi serta fisik yang memadai. Persiapan fisik ini yang sering luput dari pendaki di indonesia sehingga banyak pendaki yang mengalami kelelahan ketika pendakian.

Dampak lainnya yang terkait dengan keselamatan pendaki, yaitu hipotermia. Beragam sebab yang terjadi, hipotermia harus selalu diwaspadai karena berakibat pada kematian. Kurangnya perlengkapan ketika melakukan pendakian, ketidaksiapan fisik, serta minimnya pengetahuan yang dimiliki oleh pendaki pemula, berakibat pada kesulitan mereka untuk mengatasi permasalahan ataupun menangani kendala yang muncul saat turun langsung ke medan pendakian. Semangat mereka untuk menggapai puncak yang tidak diimbangi dengan pengetahuan terkait kondisi alam, juga dapat berakibat buruk. Misalnya, ketika kabut turun cukup tebal, tidak seharusnya melanjutkan perjalanan karena jarak pandang yang dekat, sehingga dapat berakibat tersesat. Sikap individual ataupun egois seharusnya tidak ada di dalam jiwa para pendaki karena dapat berakibat fatal. Solidaritas harus dipupuk sejak awal, di mana ketika naik bersama, turun juga harus bersama tanpa kurang satu anggota pun, sehingga sifat sabar juga harus ditanamkan. Salah satu kasus yang baru-baru ini terjadi yaitu seorang pendaki mengalami MD di gunung prau akibat kelelahan dan berakibat sesak nafas.

Sangat miris di Indonesia banyak sekali kasus yang sama dan terjadi berulang-ulang kali. Padahal sudah dihimbau dari berbagai pihak bahwa fisik yang sehat sangatlah penting untuk pendakian. Selain fisik persiapan peralatan pun penting karena banyak para pendaki yang luput akan pentingnya peralatan saat dilapangan. Maka bagi pendaki bijak saat ingin melakukan pendakian patuhi Standar Operasional Prosedur saat berkegiatan.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *