Posted :

in :

Kegiatan Spesialisasi Divisi Konservasi dan Lingkungan Hidup berlokasi di Taman Nasional Baluran, Kecamatan Banyuputih Kabupaten Situbondo, Provinsi Jawa Timur. Spesialisasi kali ini Kami mengaplikasikan materi Analisis Vegetasi dan Pengamatan Burung (Birdwatching) yang sudah kami pelajari pada saat masa bimbingan. Peserta yang ikut serta dalam kegiatan Spesialisasi kali ini beranggotakan 6 orang dari Mawapala yang terdiri dari 3 Warga Muda yaitu Sinta Fatika (Kawan Sendy), Faza Pradnya (Kawan Wara), Nur Rahmaddani (Kawan Larry) serta 3 pendamping yaitu Amanda Yuliastuti (Kawan Cemara), Nazwa Nurul (Kawan Avanti), Rizki Ariyadin (Kawan Tupai).

Analisis Vegetasi adalah cara mempelajari susunan (komposisi jenis) dan bentuk (struktur) vegetasi atau masyarakat tumbuh-tumbuhan. Analisis Vegetasi menggunakan metode kuadrat dengan fokus pengamatan pada petak contoh yang luasnya diukur dalam satuan kuadrat. Pengambilan sampel petak dengan ukuran 10 x 10 m untuk habitus pohon, 5 x 5 m untuk habitus tiang dan pancang serta 2 x 2 m untuk habitus semai. Pengaplikasian materi analisis vegetasi di mulai dengan penentuan medan dan pembuatan plot persegi dengan ukuran yang telah di tentukan. Tahap selanjutnya dilakukan pengukuran tinggi dan diameter serta jumlah tumbuhan yang berada pada petak contoh. Selain analisis vegetasi kami juga melakukan pengambilan data tambahan yaitu pH tanah, intensitas cahaya, suhu dan titik koordinat petak contoh/plot. Alat yang akan kami gunakan adalah Lux meter (intensitas cahaya), thermohigro (Kelembaban/suhu), pH meter (pH tanah), dan menggunakan aplikasi Avenza untuk menentukan titik koordinat petak contoh/plot. Kami mengaplikasikan Analisis Vegetasi di empat kawasan yang berbeda yaitu kawasan Hutan Pantai, Evergreen, Savana, dan Hutan Musim dengan pengambilan sampel petak sebanyak empat plot dari masing – masing kawasan.

Taman Nasional Baluran memiliki aneka spesies pohon, yang beberapa di antaranya merupakan tanaman khas dari daerah ini, seperti widoro bukol (Ziziphus rotundifolia), mimba (Azadirachta indica), dan pilang (Acacia leucophloea). Tanaman-tanaman tersebut memiliki keistimewaan karena dapat beradaptasi dengan kondisi gersang. Pohon lain yang juga tahan terhadap kemarau adalah pohon kemiri (Aleurites moluccana), gebang (Corypha utan), api-api (Avicennia sp.), pohon asam (Tamarindus indica), gadung (Dioscorea hispida), kendal (Cordia obliqua), manting (Syzygium polyanthum), dan kepuh (Sterculia foetida).

Pengamatan Burung atau Birdwatching merupakan sebuah jenis rekreasi dengan bentuk kegiatan mengamati burung. Kegiatan ini dapat dilakukan dengan mengamati burung di alam bebas melalui mata telanjang, menggunakan alat bantu seperti teleskop atau teropong binokular, atau sekedar mendengarkan suara ciutan burung.  Pengamatan ini menggunakan metode point counter yaitu dengan menggunakan metode titik hitung. Pengamatan dilakukan dengan diam pada titik tertentu lalu mencatat aktivitas burung yang dijumpai, dengan pembagian tugas menjadi tiga yaitu notulen, pengamat, dan dokumentasi yang akan di rolling pada setiap titik pengamatan. Pengamatan di titik hitung sejauh mata memandang serta jarak antar titik hitung 20 meter. Titik yang kami gunakan sebanyak 4 titik.

Selain Flora yang terdapat di Taman Nasional Baluran terdapat juga berbagai spesies burung, diantaranya adalah burung layang-layang api langka (Hirundo rustica), ayam hutan merah (Gallus gallus), kangkareng (Anthracoceros albirotis convexus), enggang (Buceros rhinoceros), tuwuk atau tuwur Asia (Eudynamys scolopacea), merak (Pavo muticus), dan bangau tongtong (Leptoptilos javanicus).

Selain Analisis Vegetasi dan Pengamatan Burung kami juga melaksanakan kegiatan Observasi dengan Wawancara terkait Sejarah, Pelestarian Kawasan Konservasi, Eko – wisata, yang nantinya terbagi beberapa narasumber yaitu, pengelola kawasan, masyarakat sekitar dan juga wisatawan yang berwisata.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *