Chapter III : Bersiap dan Berangkat
![IMG20181116151601](https://mawapalauinsmg.files.wordpress.com/2020/04/img20181116151601.jpg)
Berkumpul di Lapangan, dan Berdoa
Perencanaan dan persiapan perlahan telah kami lalui, tentu sekarang ada hari-hari yang kami tunggu bersama, yaitu pelaksanaan kegiatan. Sudah menjadi ritual protokoler di Mawapala, setiap warga yang akan melakukan kegiatan didahului dengan Upacara Pemberangkatan. Ini dilakukan sebagai bentuk pelepasan warga untuk terjun dilapangan. Setiap warga yang berangkat pendidikan atau kegiatan, diberi amanah, wajib kembali lagi dengan aman dan selamat, tentunya juga membawa pengalaman dan pembelajaran untuk dirinya sendiri dan organisasi.
Upacara Pemberangkatan PKD dilaksanakan oleh setiap tim yang akan berangkat. Semua warga berkumpul di lapangan dengan mengenakan almamater, mengibarkan bendera Merah Putih serta Pataka Mawapala beriringan. Kami menyanyikan lagu Indonesia Raya seraya menghormat pada Sang Saka Merah Putih, mengucap Kode Etik Pencinta Alam bersamaan, sambutan dari Ketua Umum dan memanjatkan doa kepada Allah Subhanahu wa Ta’ala untuk hasil yang terbaik.
Tak lupa, setelah upacara selesai, ada wejangan dari Majelis Kode Etik dan Kawapala (sebutan untuk alumni Mawapala, red) yang hadir, memberi motivasi kepada kawan-kawan yang akan berangkat ataupun menanyakkan kesiapan mereka untuk kegiatan. Itu semua adalah wujud rasa cinta kita pada tanah air sebagai pencinta alam, semangat kita kepada organisasi, dan kasih sayang antar warga Mawapala.
Tali Sepatu Diikat dan Syal Dikenakan. Tim PKDpun Bersiap Berangkat.
Pengembangan Divisi atau Mini Ekspedisi Mawapala dengan mengusung tema Jejak 5 Divisi Menjemput Merah Putih Menuju 3 Dasawarsa Mawapala berlangsung selama empat bulan, dari bulan Juli sampai Oktober tahun 2018. Masing-masing tim dari divisi berangkat secara bertahap. Ada lima tim dalam kegiatan ini, yaitu Tim Rock Climbing (pemanjatan tebing), Tim Mountaineering (pendakian gunung), Tim Rafting (pengarungan sungai), Tim Caving (penelusuran gua), dan Tim Konservasi Lingkungan Hidup.
Pelaksanaan diawali oleh divisi Rock Climbing pada tanggal 27-31 Juli (Jumat-Selasa) 2018, lalu setelah itu dilanjut oleh divisi Konservasi dan Lingkungan Hidup pada tanggal 18-21 Agustus 2018, dan 11 Oktober 2018. Kegiatan yang selanjutnya dari divisi Rafting pada tanggal 19-21 Agustus 2018, setelah itu kegiatan dari divisi Gunung Hutan pada tanggal 25 Agustus – 04 September 2018 dan terakhir dari divisi Caving pada tanggal 7-11 Oktober 2018.
Dan, kamipun siap berangkat.
Pemanjatan Tebing Alam, 27 Juli 2018
Pelaksanaan Pengembangan Divisi Mawapala yang pertama dari Tim Rock Climbing. Sesuai matriks kegiatan PKD, Tim RC yang beranggotakan kader (warga muda), kepala divisi dan warga aktif Mawapala lain melakukan upacara pemberangkatan terlebih dahulu, kemudian tim berangkat bersama menggunakan kendaraan sepeda motor untuk menuju lokasi.
Untuk tim PKD RC, dari perencanaan sampai persiapan tidak terlalu mengalami kendala yang sampai mengubah tempat maupun waktu pelaksanaan, untuk pengaplikasian materi, tim juga cukup bisa mempraktekan keseluruhan materi yang dipersiapkan untuk di praktekan di lapangan.
Namun, sayangnya ketika pelaksanaan berjalan, tim mengalami kendala, yang pertama adalah target dari kegiatan ini, yang diharapkan adalah tim bisa melakukan pemanjatan sampai top tebing. Namun untuk sampai top, tim sudah cukup kewalahan karena kurangnya persiapan fisik, praktek dan intensitas berlatih di medan tebing asli/alam. Kendala selanjutnya adalah untuk perizinan yang terlalu mepet sehingga harus menungurusnya terlebih dahulu dengan pihak yang memiliki wewenang di kawasan/wilayah terkait.
Tim menyadari beberapa kekurangan tersebut, namun menurut kami kegiatan ini cukup memberi pengalaman medan dan materi untuk pribadi tim dan organisasi kedepannya. Selengkapnya bisa membaca artikel kegiatan PKD RC di postingan yang sudah di post di web portal Mawapala (Pemanjatan Tebing Siung dan Parangendog).
Analisis Vegetasi Tumbuhan, 18 Agustus 2018
Sebelumnya, perencanaan awal kegiatan ini dengan Anveg di kawasan pesisir Pekalongan, namun berjalannya waktu saat tim melakukan persiapan dengan survei lokasi guna memastikan lokasi yang akan dilakukan, mencari informasi perizinan di wilayah tersebut dan mencari data pendukung, yaitu data sekunder berupa informasi dan referensi yang dibutuhkan nantinya. Namun, saat dua orang dari tim survei lokasi, mendapati tempat yang akan digunakan, melalui informasi dari Buku BKSDA Jawa Tengah tentang kawasan konservasi pesisir Pekalongan, kini sudah tersapu bersih oleh abrasi ganas yang sudah melanda beberapa waktu lalu. Dengan kondisi tersebut, pantai akhirnya memutuskan untuk mengganti lokasi kegiatan. Dan diputuskan lokasi tersebut adalah jalur pendidikan dasar Mawapala.
Kegiatan analisa vegetasi (Anveg) yang akan dilakukan pada jalur Diksar Mawapala adalah dengan menghitung kategori tingkat permudaan pohon dewasa dan semai. Selain itu juga melakukan pengibaran bendera Sang Saka Merah Putih dibarengi menyanyikan lagu Indonesia Raya, dimana pada bulan Agustus ini bertepatan sebagai hari Kemerdekaan bagi Bangsa Indonesia.
Target yang diinginkan dari kegiatan analisa vegetasi masih belum bisa memuaskan karena keterbatasan wawasan dari anggota tim dan persiapan yang mepet, juga tempat yang digunakan mengalami perubahan dari awal perencanaan karena kondisi tempat yang tidak sesuai saat dilakukan survei. Untuk kegiatan PKD KLH Anveg Tumbuhan, bisa membaca lebih detail (Analisis Vegetasi Jalur Pendapa Gn.Ungaran).
Pengarungan Sungai, 19 Agustus 2018
Kegiatan pengembangan Divisi Mawapala selanjutnya adalah pengarungan sungai oleh tim PKD Rafting, berjumlah delapan orang, mereka melakukan pengarungan di sungai Elo Magelang, sama seperti tim PKD KLH, Pengembangan Divisi Rafting juga mengalami perubahan tempat dikarenakan faktor alam dan regulasi di lokasi awal kegiatan.
Selama kegiatan, tidak ada kendala berarti. Namun dikarenakan kegiatan pengarungan ini cukup banyak mengalami perubahan, menyebabkan tim kurang maksimal untuk mendapat hasil kegiatan yang diinginkan.
Target yang ditentukan adalah mendapatkan hasil dari pemetaan jeram dan hasil dari target yang diinginkan belum maksimal karena pengalaman yang masih kurang dan untuk pemetaan jeram baru pertama kali ini dipraktekkan oleh divisi Rafting Mawapala. Selengkapnya bisa membaca artikel kegiatan PKD Rafting (Pengarungan Sungai Serayu).
Pendakian Gunung, 25 Agustus 2018
Untuk kegiatan Pengembangan Divisi Mawapala, kegiatan dari Divisi Gunung Hutan memang yang paling banyak membutuhkan persiapan, mulai dari pendanaan, latihan, dan persiapan materi. Kegiatan dari tim PKD GH juga sebagai ikon kegiatan Pengembangan Divisi/mini ekspedisi ini. Karena sebelumnya Mawapala belum pernah berkegiatan di sini, di pulau Sumatera.
Kendala yang dihadapi mulai dari proses latihan, dana, sampai perlengkapan seperti peta topografi gunung Kerinci yang sampai pelaksanaan pun tidak bisa dimiliki, karena Badan Informasi Geospasial sudah tidak menjual peta Rupa Bumi Indonesia (RBI). Akhirnya tim hanya membawa peta dari TNI yang cukup sulit untuk digunakan karena terlalu kecil.
Target yang dijadikan adalah mencapai puncak dengan jenis pendakian Alpine System dan hasil dari target yang diingkan bisa dikatan berhasil dilihat dari semua anggota tim yang bisa melakukanya tanpa ada kendala yang sampai menjadikan kegiatan terhambat untuk mendapatkan target. Selengkapnya bisa baca di artikel kegiatan PKD GH (Pendakian Gunung Kerinci)
Penelusuran Gua, 07 Oktober 2018
Beranggotakan sepuluh orang, tim dari Divisi Caving berangkat menuju lokasi. Untuk kegiatan dari tim PKD Caving mengalami pelaksanaan yang cukup terlambat, banyak faktor yang mempengaruhi, salah satunya adalah kekurangan kader di awal, banyak dari kader caving yang tidak dapat meneruskan proses di Mawapala. Selain itu, ada kendala di internal kepanitiaan.
Untuk pelaksanan, kendala yang dihadapi adalah aplikasi materi. Pada awalnya, materi yang akan diaplikasikan oleh tim adalah Hidrologi, tetapi gua yang akan diukur debet airnya terdapat mesin pompa air, dan itu cukup membahayakan jika tetap melakukan pengukuran di gua tersebut.
Target dari kegiatan ini ada yang belum tercapai yaitu praktek pengukuran debit air dikarenakan kondisi gua yang tidak mendukung serta ada target yang belum maksimal tercapai. Selengkapnya bisa baca artikel kegiatan tim PKD Caving (Penelusuran Gua di Kawasan Pegunungan Sewu).
Pendidikan Konservasi, 11 Oktober 2018
Pendidikan Konservasi, untuk target yang diinginkan adalah memberi pengenalan tentang sampah kepada anak Sekolah Dasar. Target yang ditentukan dapat tercapai, dilihat dari tanggapan kuesioner yang diberikan secara tertulis kepada seluruh peserta. Kegiatan ini dilakukan oleh tim PKD KLH, dengan formasi anggota tim yang berbeda. Selengkapnya bisa baca artikel kegiatan PKD KLH Pendidikan Konservasi (Pendidikan Konservasi Pada Anak Usia Dini)
Dari semua kendala yang tersampaikan dalam cerita, bukan untuk menurunkan mental atau menjadikan sikap pesimistis kita semua. Akan tetapi, seperti yang disampaikan diawal tulisan, yaitu ingin berbagi pengalaman khususnya untuk generasi muda Mawapala kedepannya, untuk setiap kegiatan pengembangan Divisi yang telah terlaksana ini tentunya memiliki nilai lebih sendiri, dan merupakan langkah awal untuk bisa melakukan kegiatan-kegiatan yang lebih baik, yang bisa menjadikan Mawapala lebih baik kedepannya. Mungkin kami banyak tertatih dalam melangkah, namun dengan usaha dan konsep serta proses persiapan yang kami lalui itu adalah hal yang sangat berharga, memberikan kami pelajaran untuk menikmati setiap prosesnya, dan tentunya kami selalu mencoba berbenah, memperbaiki dan mencoba untuk tidak terlalu tinggi hati jika mencapai satu langkah.
Secara pribadi, bukan berarti saya menggunakan pemahaman relativisme yang menganggap tidak ada yang salah maupun kurang dalam segala hal, karena setiap orang atau kelompok memiliki sudut pandang masing-masing, melainkan melalui cerita yang telah ditulis ini, bagaimana sudut pandang disampaikan dengan cara yang sesuai. Maksud saya, pastinya ada yang kurang dalam setiap kegiatan, tapi bagaimana kita menyikapinya setelah itu.
Jangan takut salah melangkah, tapi takutlah tak melakukan apa-apa.
Tinggalkan Balasan