Doc. Mawapala

Panjat tebing merupakan kegiatan olahraga yang membutuhkan kekuatan tangan, kaki serta memiliki fisik dan mental yang kuat. Selain itu dalam melakukan kegiatan panjat tebing perlu memperhatikan hal-hal sebaik mungkin seperti persiapan, keterampilan dan juga pengalaman.

Tujuan dari artikel ini adalah untuk mengetahui apa penyebab terjadinya insiden dalam dunia panjat tebing dan bagaimana meminimalisir terjadinya insiden tersebut. Maka dari itu melihat dari insiden yang telah diangkat pada artikel kesimpulannya  perlu mengetahui prosedur keselamatan panjat tebing dan juga penguasaan materi yang memadai seperti alat dan simpul dan juga bagaimana melakukan cleaning/clean down saat selesai melakukan pemanjatan.


PENDAHULUAN
Panjat tebing merupakan kegiatan yang membutuhkan kekuatan tangan, kaki serta fisik dan mental yang kuat. Olahraga panjat tebing sendiri ada 2 jenis yaitu dengan menggunakan tebing asli dan juga menggunakan dinding buatan atau biasanya disebut dengan wall climbing. Meskipun begitu dalam melakukan kegiatan olahraga panjat tebing ini perlu adanya persiapan yang matang. Baik ketika ditebing asli maupun di dinding buatan.
Dalam berkegiatan panjat tebing perlu memperhatikan hal-hal sebaik mungkin. Seperti kekuatan, ketrampilan, pengalaman serta mengetahui prosedur keselamatan untuk menghindari atau meminimalisir peristiwa yang tidak diinginkan.

Akhir – akhir ini banyak sekali kejadian-kejadian didunia panjat tebing. Seperti pada bulan Desember 2019 di Gunung Parang pada jalur Via Ferrata, Dusun Cihuni, Sukamulya, Purwakarta ada seorang polisi tewas karena terjatuh dari atas tebing setinggi kurang lebih 50 meter. Hal itu diketahui karena sling baja yang menempel pada tebing terputus hingga membuat polisi tersebut jatuh. seperti yang dilansir dari kumparan.com bahwa kurangnya Standar operasional prosedurkeselamatan yang digunakan dalam kegiatan tersebut. Karena diketahui polisi tersebut berkegiatan tidak pada tebing yang biasanya dikelola oleh Via Ferrata melainkan dijalur lain.
Kemudian pada bulan Juli 2020 adanya insiden tewasnya pemanjat dikota Makassar, Sulawesi Selatan. Yaitu Muladi Aminuddin. Diketahui Muladi terjatuh dari wall climbing ketika akan membersihkan alat yang masih menempel pada wall climbing tersebut.

Menurut beberapa sejumlah saksi, diketahui Muladi hendak melepas pengaman dan tali karmentel yang digunakan saat latihan dari top wall. Saat itu Muladi memanjat wall climbing melalui sisi belakang. Tapi naas ia malah terjatuh ketika akan membersihkan alat-alat tersebut.
Berdasarkan fenomena-fenomena tersebut. Maka dibuatlah artikel ini guna mengetahui apa saja yang dapat menyebabkan insiden tersebut terjadi. Dan bagaimana cara menghindarinya atau bagaimana meminimalisir kejadian tersebut saat melakukan kegiatan panjat tebing. 

PEMBAHASAN
Diketahui akhir-akhir ini banyak sekali insiden kecelakaan didunia panjat tebing. Salah satunya tewasnya pemanjat wall climbing dikota Makassar. Insiden tersebut terjadi pada Muladi Alimuddin. Seperti yang dilansir pada Kompas.com Muladi terjatuh ketika ia akan membersihkan pengaman dan tali karmentel yang berada di top wall climbing dengan menggunakan teknik clean down.
Clean down yakni proses pembersihan jalur mulai dari atas ke bawah/dasar tebing yang memungkinkan melakukan simpul tarik sebagai salah satu bagian dari teknik melepas tali ( the lost rope ). 

Awal mulanya Muladi ini naik dari sisi belakang wall kemudian memasang simpul yang akan digunakan Muladi untuk turun kebawah tanpa memasang cowstail (Pengaman sementara). Dan ketika ia turun simpul tersebut malah terlepas sehingga menyebabkan Muladi terjatuh dari ketinggian belasan meter. 
Padahal didalam prosedur keselamatan sudah dijelaskan bahwa saat melakukan cleaning sangat dianjurkan untuk memasang pengaman sementara agar pemanjat saat mempersiapkan alat yang akan digunakan untuk cleaning merasa aman dan untuk meminimalisir insiden terjatuh jika terjadinya kesalahan dalam mempersiapkan peralatan.
Sekretaris federasi panjat tebing indonesia Sulawesi Selatan Ahmad Lubis mengatakan Muladi diduga terjatuh setelah salah memasang simpul bagian atas wall climbing saat sedang membersihkan alat panjat untuk clean down.

Ahmad Lubis juga mengatakan bahwa Muladi ini bukan salah satu anggota atlit binaan (FPTI) melainkan hanya penggiat panjat tebing yang ada di Taman Pakui Makassar. Dan ia memanjat juga bukan saat para atlit sedang latihan. Jadi tidak ada yang mendampingi dari tim-tim teknis yang memang sudah mengetahui sistem pengaman dipanjat tebing.
Melihat dari kronologi kasus diatas maka dalam hal pengetahuan dan keterampilan sangatlah penting ketika ingin menekuni kegiatan panjat tebing ini. Harus mengetahui teknik-teknik serta prosedur keselamatan sebelum hingga setelah dilakukannya pemanjatan. Prosedur keselamatan dalam panjat tebing diantaranya :
Sebelum pemanjatan ( di dasar tebing)
cek simpul-simpul yang akan digunakan ditubuh, harness, alat pengaman dan webbing.

Cek semua perlengkapan yang menggunakan jahitan
Jika menggunakan harness, perhatikan pengunci pada buckie
Atur urut pengaman berdasarkan prioritas celah yang akan dipasangkan pengaman.
Pilih jalur yang bebas dari longsoran
Pemanjatan baru dapat dilakukan jika telah terjadi kesepakatan antara leader dengan belayer
Jangan menginjak tali.

Selama pemanjatan
Usahakan belayer selalu dapat melihat proses pemanjatan
Pasang sedini mungkin pengaman kunci dari belayer
Usahakan jarak antara pengaman tidak lebih dari 2.5 meter.
Dalam upaya mencari/meraih pijakan dan pegangan, usahakan posisi dalam keadaan seimbang.
Untuk penambatan diteras, tubuh penambat selalu dihubungkan dengan dua buah pengaman yang mempunyai nilai emas.
Sesuaikan dengan jarak simpul tambat pertama dengan tubuh pemanjat dan luas teras dengan simpul tengah geser ( jerat tambat) . gunakan cincin kait berkunci.

Setelah pemanjat kedua berhasil mencapai teras penambatan, segera kaitkan simpul delapan tunggal/ jerat tambat disalah satu pengaman emas pertama yang ada. Kemudian sebagai pengaman cadangan, kaitkan simpul jerat tambat / simpul 8 tunggal pada pengaman emas lainnya. jika terbalik urutannya segera perbaiki.
Jangan melepas tali utama selama pemanjatan masih berlangsung atau selama masih berada diketinggian.
Setiap pemanjat selalu membawa dua buah prusik
Pemanjat pertama senantiasa memeriksa kekuatan pegangan dan pijakan sebelum digunakan.
Untuk mengurangi gesekan tali utama/pemanjatan, panjangkan setiap pengaman yang terpasang dengan sling panjang , terutama pada jalur yang berkelok-kelok atau zigzag.

Sesudah pemanjatan
Atur/susun kembali perlengkapan yang dibawa selama pemanjatan
Jika terdapat cacat pada perlengkapan pengaman segera beri tanda atau ganti dengan yang baru.
Jangan menyimpan perlengkapan pemanjatan bersama dengan bahan kimia keras ( air accu, bensin, hci dll).
Dilihat dari kronologi jatuhnya Muladi. Jelas sekali bahwa Muladi tidak memperhatikan prosedur keselamatan dalam panjat tebing. Karena saat sebelum ia melakukan clean down. Ia tidak menggunakan atau memasang pengaman apapun. Ia tidak memasang cowstail pada tubuhnya, kemudian setelah ia memasang simpul pada tali karmentel ia tidak mengeceknya, apakah sudah benar dan layak digunakan untuk turun atau tidak.

Hal itulah yang dapat menjadi penyebab kenapa Muladi bisa terjatuh dari wall climbing. Karena ia tidak memperhatikan prosedur keselamatan panjat tebing dan tidak memperhatikan simpul-simpul yang ia gunakan untuk clean down.
Lalu bagaimana simpul yang benar untuk dilakukannya clean down. Istilah clean down sama halnya dengan top cleaning, yaitu membersikan pengaman dari atas untuk dibawa turun kebawah. Dalam melakukan clean down perlu adanya pengaman untuk mengamankan pemanjat saat sedang membuat simpul di top wallclimbing dan memasangnya dengan benar. Apakah simpul yang digunakan cukup kuat untuk menahan si pemanjat sampai bawah. Karena mengingat teknik clean down ini resikonya cukup besar (resiko jatuh / benturan dsb) yaitu dengan mengecek semua simpul dan pengaman yang akan digunakan dan memastikan bahwa simpul tersebut mempunyai ikatan yang kuat untuk digunakan clean down.
Maka dari itu sebelum sampai setelah melakukan kegiatan perlu diperhatikan  hal-hal seperti melakukan persiapan dengan matang dan  memahami prosedur keselamatan panjat tebing untuk meminimalisir terjadinya insiden yang tidak diingnkan.

PENUTUP
Dalam melakukan kegiatan olahraga apapun itu olahraganya sangatlah penting dalam memperhatikan prosedur keselamatan olahraga tersebut. Apalagi pada kegiatan ekstrem seperti panjat tebing. Resiko yang dihadapi dalam melakukan panjat tebing cukup besar. Panjat tebing tidak dapat dilakukan jika hanya mengandalkan kekuatan dan keterampilan seadanya. Melainkan harus disiapkan dengan matang sebelum hingga sesudah melakukan kegiatan panjat tebing tersebut supaya dapat meminimalisir kejadian-kejadian yang tidak diinginkan tersebut.

DAFTAR PUSTAKA
Diktat Mawapala 2019
Pelatihan dasar panjat tebing ukm gemalawa, 2017
Kontributor Makassar, Himawan (05 September 2020, 08.40 WIB), Kronologi Lengkap Jatuhnya Pemanjat Dinding hingga Tewas di Makassar dari https://makassar.kompas.com/read/2020/07/28/09222181/kronologi-lengkap-jatuhnya-pemanjat-dinding-hingga-tewas-di-makassar?page=all
Rizky Nurmansyah ( 05 September 2020, 09.00), Pemanjat Tebing di Makassar Tewas Terjatuh, Ini Penjelasan FPTI dari https://www.suara.com/news/2020/07/28/115355/pemanjat-tebing-di-makassar-tewas-terjatuh-ini-penjelasan-fpti?page=1
Beritadotnews, (05 September 2020, 09.10 WIB), Atlet Panjat Tebing di Makassar Tewas Usai Terjatuh dari https://berita.news/2020/07/27/atlet-panjat-tebing-di-makassar-tewas-usai-terjatuh/
Faisal Mustafa, ( 05 September 2020, 09.20 WIB), Seorang Pria di Makassar Tewas Terjatuh saat Bersihkan Dinding Panjat dari https://makassar.sindonews.com/read/114594/710/seorang-pria-di-makassar-tewas-terjatuh-saat-bersihkan-dinding-panjat-1595833670
Kompas.com( 05 Septmber 2020, 10.00 WIB), Kronologi Mantan Kapolres Tewas Terjatuh Saat Mendaki Tebing Gunung Parang dari https://regional.kompas.com/read/2019/12/15/13460081/kronologi-mantan-kapolres-tewas-terjatuh-saat-mendaki-tebing-gunung-parang.
Harley B Sastha ( 05 September 2020, 10.20 WIB), Soal Polisi Tewas di Tebing Parang dan Pentingnya Prosedur Keselamatan dari https://kumparan.com/harley-b-sastha/soal-polisi-tewas-di-tebing-parang-dan-pentingnya-prosedur-keselamatan-1sS1FT3mDaE/full
GITAPALA, (10 september2020, 10,45 WIB) Standar Operasional Prosedur Divisi Panjat dari https://gitapala.tp.ugm.ac.id/2014/09/19/standar-operasional-prosedur-divisi-panjat/
Sispala 18 Makassar, ( 10 september 2020, 11.00), Materi Manajemen Rope Rock Climbing dari https://arcapadamakassar.wordpress.com/2014/12/21/materi-manajemen-rope-rock-climbing/

Penulis : Agustin Ellaelatun

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *