![](https://mawapalauinsmg.files.wordpress.com/2021/07/img20210715101104.jpg?w=1024)
Mahasiswa Walisongo Pencinta Alam atau lebih dikenal Mawapala merupakan salah satu organisasi dan Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) di UIN Walisongo Semarang. Mawapala merupakan UKM di lingkup Universitas yang bergerak dibidang pencinta alam. Organisasi Mawapala mempunyai empat divisi, yaitu Gunung hutan, Rock Climbing, Caving, dan Rafting.
Mawapala mempunyai syarat dan ketentuan untuk Warga Muda yang akan dibaiat menjadi Warga Penuh. Ada beberapa proses yang harus dijalankan yang pertama tentunya pendidikan dasar, masa bimbingan, pendidikan lanjut, pengembaraan, dan tahap terakhir yaitu pembaiatan.
Pada tanggal 05-12 Maret kami melaksanakan pendidikan dasar di lereng Gunung Ungaran dan berhasil melantik 17 anggota muda angkatan Varsha Bhranta. Selanjutnya untuk menempuh pendidikan lanjut, setiap anggota muda harus mengikuti pendivisian tujuannya untuk mengetahui minat para anggota muda masuk divisi mana yang sesuai dan cocok dengan passionnya. Setelah pendivisian dengan melakukan wawancara dan mengisi beberapa soal di semua divisi, kami melakukan masa bimbingan.
Divisi Gunung hutan adalah salah satu divisi yang ada di organisasi Mawapala yang mengembangkan kegiatan di hutan. Seperti penelusuran atau penjelajahan hutan rimba, pendakian gunung, dan penjelajahan alam terbuka lainnya. Dalam masa pendivisian gunung hutan memperoleh lima kader dari angkatan Varsha Bhranta dan satu kader dari angkatan Centhaka Anjani. Masa bimbingan untuk divisi gunung hutan berlangsung selama satu bulan pada bulan Juni 2021. Masa bimbingan ini difokuskan untuk belajar semua materi yang ada di divisi Gunung Hutan diantaranya Manajemen Perjalanan Rimba Gunung (MPRG), navigasi darat, Survival, E-SAR, Pertolongan Pertama Gawat Darurat (PPGD), perlengkapan dan perbekalan.
Setelah masa bimbingan, tahap selanjutnya adalah Pendidikan Lanjut. Kami melakukan Pendidikan Lanjut di Gunung Sindoro pada tanggal 13 – 16 Juli 2021 via Ndoroarum. Pendidikan Lanjut ini diikuti oleh dua orang kader, yaitu Fitriah Nurhayati (Kawan AC) dan Maulida Naura Alfiana (Kawan Malet) dan empat pendamping yaitu Sutiroh (Kawan SD), Tri Susilo (Kawan Boyo), Devi Mailina (Kawan Ceting), dan Rizki Ariyadin (Kawan Tupai). Dalam kegiatan lanjut ini kami mengaplikasikan materi MPRG, navigasi darat, perlengkapan dan perbekalan, dan observasi.
Dalam pengaplikasian materi MPRG kami membuat perencanaan untuk kegiatan yang akan dilakukan. Kami membentuk kepanitiaan perseksi agar semua kegiatan dapat terkoordinir dengan baik. Untuk pengaplikasian navigasi darat kami melakukan plotting jalur dengan menggunakan teknik resection kemudian akan didapat titik koordinat dimana tempat kita berada. Resection ini dilakukan dengan orientasi peta dan medan kemudian membidik dua tanda medan yang ada selanjutnya menarik garis sumbu lurus hingga terdapat titik perpotongan, maka disana lah tempat kita berada. Untuk menentukan sudut pergerakan bisa menggunakan kompas dan memakai azimut dan back azimut dari titik yang dibidik. Dalam pengaplikasian perlengkapan dan perbekalan kami mempersiapkan alat pendakian yang sesuai SOP dan perbekalan yang mencukupi. Untuk peralatan sendiri kami membagi beberapa kelompok seperti perlengkapan pribadi, perlengkapan kelompok, perlengkapan masak, perlengkapan navigasi, perlengkapan khusus, dan perlengkapan tambahan. Dalam menyiapkan perbekalan kami mengatur sesuai dengan kebutuhan dan melebihkan logistik untuk makanan cadangan. Dalam melakukan observasi kami menggunakan metode wawancara dengan pihak pengelola basecamp Ndoroarum tentang bagaimana sejarah Gunung Sindoro via Ndoroarum, permulaan pembukaan jalur, arti nama perpos, himbauan dan larangan apa saja yang berlaku. Mengenai hasil observasi ini kami sampaikan dalam artikel yang terpisah berikut link nya (https://mawapala.org/2021/07/26/sejarah-jalur-pendakian-gunung-sindoro-via-ndoroarum/)
Hasil dari pendidikan lanjut ini yaitu potting jalur dengan menemukan koordinat tiap pos yang sebelumnya belum ditemui koordinat dari pengelola basecamp. Dalam memperoleh hasil koordinat kami menerapkan teknik navigasi manual dengan resection diperoleh hasil koordinat sebagai berikut.
- Basecamp Ndoroarum 07°18’03” LS hingga 109°57’26” BT dengan ketinggian ± 1508 mdpl.
- Pos 1 Ngrata 07°17’50” LS hingga 109°58’13” BT dengan ketinggian ± 1906 mdpl.
- Taman Ageng 07°17’55” LS hingga 109°58’31” BT dengan ketinggian ± 2025 mdpl.
- Jalur Naga 07°17’49” LS hingga 109°58’40” BT dengan ketinggian ± 2125 mdpl.
- Pos 2 Kayu Sawa 07°17’51” LS hingga 109°58’57” BT dengan ketinggian ± 2280 mdpl.
- Pos 3 Watu Putih 07°17’53” LS hingga 109°59’13” BT dengan ketinggian ± 2650 mdpl.
- Pos 4 Uci-uci 07°17’54” LS hingga 109°59’28” BT dengan ketinggian ±2880 mdpl.
- Puncak via Ndoroarum 07°18’05” LS hingga 109°59’43” BT dengan ketinggian ± 3153 mdpl.
Penulis : Fitriah Nurhayati (Kawan AC)
Editor : Faizal Nur Rohman (Kawan Crab)
Source : Kader Divisi Gunung Hutan Mawapala 2021
Tinggalkan Balasan