DSCF6519Salam Lestari…..!

Mengakhiri bulan Januari 2016, Mawapala telah menyelenggarakan training advokasi lingkungan berbasis jurnalisme yaitu tanggal 30 – 31 Januari 2016, bekerjasama dengan AJI (Aliansi jurnalis independen) kota semarang dan PBHI (Perhimpunan Bantuan Hukum dan Hak asasi Manusia Indonesia) Jawa Tengah. Sabtu (30/1/2016) training ini dibuka oleh Prof. Dr. H Suparman, yang merupakan wakil rektor bidang akademik dan kerjasama UIN Walisongo Semarang, beliau membuka training setelah memberikan sambutan. Adapun peserta training terdiri dari 50 mahasiswa yang merupakan anggota dari OPA (Organisasi Pencinta Alam) dari berbagai daerah di Jawa Tengah dan Jogyakarta. Selain itu training dihadiri oleh ketua PBHI Jateng, Ketua AJI Semarang, serta Ketua AJI Pusat.

Materi yang diberikan dalam pelatihan ini meliputi advokasi lingkungan, hukum lingkungan, jurnalis investigasi, langkah menulis berita, studi kasus tentang kerusakan lingkungan, media publikasi, peserta dibimbing untuk menulis berita, serta simulasi pembuatan buletin. Adapun trainer dari training tersebut yaitu wartawan kompas, wartawan tempo, wartawan tribun yang telah berpengalaman di bidang jurnalistik. Minggu (31/1/2016) training ditutup dengan melakukan evaluasi bersama mulai dari evaluasi kegiatan, evaluasi panitia, evaluasi peserta serta tindak lanjut setelah kegiatan ini. Disepakati oleh peserta kegiatan setelah ini akan dibuat blog yang akan mengelelola tulisan – tulisan dari kawan-kawan yang mengikuti training.

Terimakasih kami ucapkan kepada semua pihak yang telah menyesukseskan acara ini terutama atas kerjasamanya AJI dan PBHI semoga tahun berikutnya dapat bekerjasama kembali.Training advokasi lingkungan berbasis Jurnalisme ini diselenggarakan dengan tujuan untuk melatih bakat menulis para anggota OPA sehingga dapat melakukan advokasi lingkungan lewat tulisan, mengingat kerusakan lingkungan yang banyak terjadi di Indonesia. Sudah kewajiban manusia untuk menjaga kelestarian alam, apalagi sebagai anggota OPA yang sering berkegiatan dialam tentunya kita menjadi orang pertama yang memiliki tanggungjawab terhadap kerusakan alam yang terjadi. Diharapkan setelah mengikuti training ini para peserta dapat mengaplikasikan materi yang didapatkan dan melakukan advokasi lingkungan yang ada didaerahnya sehingga kerusakan alam semakin berkurang.

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *