Selain sebagai musibah yang terjadi akibat virus yang mengakibatkan warga meninggal dunia secara perlahan, sebanyak lebih dari 300 ribu nyawa hilang akibat virus ini.
Membuat sedih? Tentu. Ratusan ribu nyawa melayang akibat virus ini dan tentu pemerintah seluruh dunia bersinergi saling mempertahankan untuk membuat strategi melindungi masyarakatnya agar tetap aman selama gejala berlangsung.
Lockdown, pembatasan kegiatan masyarakat, penutupan akses jalan serta penerapan program Work From Home gencar dilaksanakan yang mengakibatkan dunia menjadi sepi dan lengang akibat berkurangnya aktivitas manusia.
Selang berapa bulan semua masyarakat merasa jenuh dan keadaan pun malah tambah menurun mulai dari sosial dan yang paling menonjol adalah sektor ekonomi, maka pemerintahpun mengambil langkah baru dengan penerapan tatanan hidup baru versi New Normal pemerintah.
New Normal, kita dituntut untuk lebih memperbaiki diri dan memperhatikan pola hidup. Menerapkan protokol kesehatan dengan alat pelindung diri menjadi salah satu upaya saat new normal terjadi.
Pandemi Covid-19 dapat dikatakan sebagai salah satu peristiwa yang mengubah peradaban manusia sekaligus tatanannya pada era modern ini. Selain berskala global yang menjangkiti seluruh negara di dunia, pandemi ini juga menimbulkan banyak korban secara perlahan dan masal. Tidak hanya nyawa yang terinveksi namun ada banyak sektor lain pun yang ikut terpapar.
Covid-19 mengubah semua peta dan skema kehidupan masyarakat dunia. Tidak butuh waktu lama tatanan dunia berganti dengan kecepatan yang cukup cepat sehingga mampu mudah beralih. Sebagian masyarakat mampu beradaptasi dan menyesuaikan diri secara baik, sedang sebagian lain tak terelakkan akibat pandemi ini dan ikut terbawa arus adanya Covid-19.
Secara umum, era New Normal dipahami sebagai langkah untuk meraih pola kenormalan yang lama, hanya saja ditambakan dengan penerapan protokol kesehatan yang ketat untuk berantisipasi. Masyarakat diperbolehkan beraktivitas sebagaimana mestinya sebelum pandemi ini terjadi, walaupun pada praktiknya mengenai protokol kesehatan dalam dunia kesehatan masih cukup sulit untuk dilaksanakan semestinya secara baik.
Yang tidak kita duga dalam kenyataan New Normal, seolah olah kita los alias lepas dari apa yang ada, orang orang seperti menganggap tidak terjadi apa-apa disekitarnya,
Dalam hal ini kita dituntut untuk tidak melupakan penerapan protokol kesehatan agar semua masyarakat sadar pula apa yang sedang terjadi di lingkungan kita.
Dalam kenyataan yang terjadi, covid-19 memiliki bahaya dalam penularannya. Kita tentu tidak ingin terjadi seperti di Amerika yang angka kematiannya lebih dari 100.000 orang. Pandemi ini pertama kalinya masuk, sehingga semua orang tergagap dan tidak siap terhadap dampaknya, baik kesehatan, sosial, ekonomi, keagamaan dan psikologi.
Selain itu ada beberapa keajaiban lain selama pandemi yang sudah menerjang. Langit Jakarta yang beberapa bulan lalu viral akibat cerahnya langit Jakarta tanpa adanya awan langit yang menutupinya, ini dikarenakan berkurangnya aktivitas serta beberapa industry pabrik yang tak beroperasi, maka polusi udarapun sangat berkurang secara cepat di langit Jakarta. Pemandangan ini tidak termasuk pemandangan yang biasa, ini merupakan keajaiban yang terjadi.
Berkurangnya aktivitas dan pembatasan kegiatan sosial, maka berkurangnya sampah dari sisa hasil kegiatan pun terjadi. Sampah yang biasa terjadi dan ada di seluruh penjuru pun terjadi penurunan secara signifikan. Meskipun pada dasarnya penghilangan sampah merupakan sesuatu yang sulit sebab pada dasarnya sampah merupakan barang sisa dari hasil kegiatan ataupun aktivitas-aktivitas manusia.
Namun meski begitu masyarakat bisa sedikit tersadarkan akibat adanya pandemi ini tentunya, terhadap diri sendiri, lingkungan dan pada umumnya
Harapan besar pengurangan sampah dapat terjadi sebagai antisipasi dan gerakan penyelamatan bumi dan lingkungan tempat dimana kita tinggal.
Oleh: Hani Pramono
Tinggalkan Balasan