![](https://mawapalauinsmg.files.wordpress.com/2022/01/whatsapp-image-2021-06-10-at-09.53.46.jpeg?w=1024)
Mangrove adalah jenis tanaman dikotil yang hidup di habitat air payau dan air laut. Mangrove merupakan tanaman hasil dari kegiatan budidaya atau diambil dari alam. Penyemaian merupakan suatu proses penyiapan bibit tanaman baru sebelum di tanam pada lahan penanaman. Beberapa faktor yang menentukan dalam melakukan penyemaian benih adalah pemilihan benih, media tanam, wadah persemaian dan tempat persemaian. Membibitkan mangrove susah-susah gampang. Dengan ketelatenan dan kesabaran, kalau berhasil tumbuh, maka kita akan memberikan hak hidup dan turut menyelamatkan ekosistem mangrove dari kepunahannya di masa depan.
1. Pemilihan Benih
Benih menjadi faktor yang utama dalam bercocok tanam, semakin bagus benih yang di dapat semakin besar pula kesempatan untuk mendapatkan bibit mangrove dengan kualitas terbaik. Benih mangrove diambil dari pohonnya secara langsung. Berikut ini tips memilih benih dari beberapa jenis mangrove:
- Rhizophora spp
Buah yang digunakan untuk pembibitan, sebaiknya dipilih dari pohon mangrove yang berusia diatas 10 tahun. Buah yang baik, dicirikan oleh hampir lepasnya hipokotil dari buahnya dengan warna buah hijau tua atau kecoklatan, dengan kotiledon (cincin) berwarna kuning atau merah.
- Bruguiera spp
Buah dipilih dari pohon yang berumur antara 5-10 tahun. Buah dipilih yang sudah matang dicirikan dengan hampir lepasnya batang buah dari bonggolnya dan warna hipokotil merah kecoklatan atau hijau kemerahan. Buah dipilih yang segar, sehat, bebas hama dan penyakit, belum berakar dan panjang hipokotil-nya 10-20 cm.
- Ceriops spp
Ciri kematangan buah adalah kotiledon berwarna kuning dengan panjang kotiledon 1 cm atau lebih dan hipokotil berwarna hijau kecoklatan. Buah yang dipilih memiliki panjang hipokotil-nya 20 cm atau lebih.
- Excoecaria spp
Warna buah dari Excoecaria spp yang telah matang adalah kuning kecoklatan. Buah berbentuk bulat kecil-kecil dan akan jatuh setelah matang. Biji dipilih yang padat dan mempunyai diameter 3 mm atau lebih.
- Avicennia spp
Ciri kematangan buah adalah warna kulit buah kekuningan, dan kadang kulit buah sedikit terbuka. Buah dipilih yang bebas hama dan beratnya 1,5 gram atau lebih.
- Sonneratia spp
Ambil buah Sonneratia yang telah matang, yang dicirikan dengan telah pecahnya buah secara alami, atau yang telah jatuh ke tanah. Satu buah Sonneratia, akan memiliki ratusan biji yang siap untuk dibibitkan.
2. Media Tanam
Media yang digunakan untuk pembibitan adalah sedimen (lumpur) dari tanggul bekas tambak atau sedimen yang sesuai dengan karakteristik pohon induknya. Lumpur yang digunakan dalam tahap pembibitan, sebaiknya diambil dari sekitar lokasi penanaman. Hal ini bertujuan untuk mengoptimalkan ketahanan hidup benih sewaktu pembibitan.
3. Wadah Persemaian
Untuk menyemaian benih mangrove bisa menggunakan polybag. Polybag terdiri dari dua tipe, yaitu polybag kecil untuk benih berukuran kecil, seperti Avicennia spp, Sonneratia spp, dan Ceriops spp. Dan polybag besar untuk benih Rhizopora spp dan Bruguiera spp.
4. Tempat Persemaian
Pembangunan bedeng persemaian untuk menyemaikan benih – benih mangrove dibuat dengan berbagai macam tipe, disesuaikan dengan kondisi, situasi, budaya setempat dan tentunya anggaran yang dimiliki. Terdapat 3 tipe tempat persemaian, yaitu dua buah bedeng dan satu buah tempat persemaian mangrove.
Pembibitan mangrove dilakukan dengan cara sebagai berikut :
- Ambil polybag, lalu isi dengan lumpur yang ada disekitar bedeng.
- Isi poly bag dengan sedimen, tetapi jangan terlalu penuh melainkan ¾ dari isi polybag.
- Setelah diisi lumpur, lipat bagian atas polybag ke bagian luar dengan tujuan pada saat surut dan cuaca kering, Kristal –kristal garam air laut tidak terjebak di dalam polybag yang bisa menghambat pertumbuhan benih mangrove.
- Selanjutnya, tanam benih mangrove yang telah dipilih dan berkondisi baik ke dalam sedimen dengan kedalaman yang cukup.
- Setelah itu, masukkan satu per satu polybag yang sudah terisi dengan benih – benih mangrove tersebut ke dalam bedeng. Sebaiknya diusahakan agar satu buah bedeng bisa digunakan untuk satu jenis mangrove saja, agar mempermudah distribusi pada saat pengambilannya di tahap penanaman mangrove.
Tinggalkan Balasan