![](https://mawapalauinsmg.files.wordpress.com/2022/10/20221020_155325.jpeg?w=779)
Mahasiswa Walisongo Pencinta Alam atau yang biasa dikenal dengan sebutan Mawapala merupakan salah satu UKM yang ada di UIN Walisongo Semarang yang bergerak dibidang kepencintaalaman. Rock Climbing adalah salah satu divisi yang ada di Organisasi Mawapala yang mendalami dan mengembangkan kegiatan yang berkaitan dengan tebing alam. Setelah melalui Pendidikan Dasar dan Pendidikan Lanjut, Warga Muda Mawapala diberi bekal pengetahuan selama masa bimbingan untuk memenuhi tahap selanjutnya yaitu Spesialisasi Divisi. Spesialisasi Divisi adalah lanjutan dari Pendidikan Lanjut yang telah dilakukan sebelumnya untuk lanjut tahap pendidikan selanjutnya. Spesialisasi Divisi Mawapala pada tahun 2022 mencakup empat divisi yang akan diadakan yaitu Rock Climbing, Rafting, Caving, dan Gunung Hutan. Divisi Rock Climbing setiap tahunnya rutin melakukan kegiatan spesialisasi bagi para kadernya. Spesialisasi Divisi Rock Climbing pada tahun ini diikuti oleh 2 kader dan 6 pendamping yang dilaksanakan pada tanggal 17 โ 19 Juni 2022 yang bertempat di Tebing Siung, Desa Purwodadi, Kecamatan Tepus, Kabupaten Yogyakarta. Tujuan dari spesialisasi divisi rock climbing ini yaitu mengaplikasikan materi yang telah dipelajari selama masa bimbingan dan melakukan observasi dengan ketua Pokdarwis (kelompok sadar wisata).
![](https://mawapalauinsmg.files.wordpress.com/2022/10/20221020_155330.jpeg?w=779)
Kami berangkat menuju tebing siung pada tanggal 17 juni 2022 pukul 13.30 WIB dengan berkumpul di depan Basecamp Mawapala untuk melakukan briefing dan doa sebelum berangkat yang diikuti oleh Ketua Umum, Sekretaris Umum, Bendahara Umum, Diklat, Kadiv Rock Climbing, Caving, KLH, Kader Divisi Gunung Hutan, Caving, Rafting. Briefing diisi dengan pembagian kendaraan, pemimpin rombongan, pembagian tempat untuk isi BBM serta pengarahan yang diberikan oleh Ketua Umum Mawapala 2022 yaitu Rizki Ariyadin Mubarak (Kawan Tupai). Kami berangkat menggunakan 6 sepeda motor dan ditengah perjalanan hujan datang sehingga harus berhenti sejenak untuk istirahat dan memakai jas hujan. Setelah itu, kami meneruskan perjalanan menuju Tebing Siung dan kami semua tiba dilokasi pada pukul 21.00 WIB. Kemudian kami pergi ke rumah Bapak Saido selaku ketua Pokdarwis (kelompok sadar wisata) untuk konfirmasi tujuan kedatangan kami dan makan malam. Lalu kami naik ke atas menuju tempat camp yang berada di depan blok D untuk beristirahat.
![](https://mawapalauinsmg.files.wordpress.com/2022/10/20221020_155335.jpeg?w=779)
Keesokan harinya kami melakukan kegiatan morning briefing yang isinya meliputi menyanyikan lagu Indonesia Raya, Mars Mawapala, doa, dan pemanasan. Selanjutnya kami turun kembali ke bawah menuju rumah Bapak Saido atau sering disapa dengan panggilan Mbah Ido untuk melakukan observasi. Beliau merupakan orang yang diberi amanah oleh FPTI Yogyakarta untuk mengurusi perizinan kegiatan Panjat Tebing di Tebing Siung agar tidak terjadi tumpukan jadwal tempat yang digunakan untuk pemanjatan dan menjadi ketua Pokdarwis (kelompok sadar wisata) merupakan lembaga yang didirikan warga desa yang anggotanya terdiri dari para masyarakat setempat yang memiliki kepedulian dan tanggung jawab serta berperan sebagai penggerak untuk menciptakan iklim yang kondusif bagi berkembangnya kepariwisataan di wilayah desa mereka.
Kemudian kami kembali ke camp untuk ceklist alat yang digunakan untuk praktik teknik pemanjatan artificial climbing, hanging belay, dan top cleaning hingga sore hari. Praktik teknik tersebut dilakukan di tebing siung blok D dengan ketinggian tebing kurang lebih 20 meter dan terdapat 2 jalur pemanjatan yang masih aktif dan 1 jalur pemanjatan yang sudah tidak aktif. Waktu itu kami berkegiatan bersama dengan Mapala Unisco dari Universitas Cokro Aminoto Yogyakarta dan kader yang sedang praktik pemanjatan artificial climbing berhasil sampai hingga top tebing dengan mengibarkan bendera mawapala dari atas tebing siung blok D. Pada saat turun dari top tebing, hujan tiba โ tiba turun sehingga membuat para kader harus berhenti melakukan kegiatan dan berteduh ditengah โ tengah tebing yang datar. Setelah reda, para kader kembali meneruskan kegiatan dengan hati โ hati dikarenakan medannya yang licin dan masih basah. Lalu kami menjemur pakaian dan alat โ alat yang basah karena terkena hujan tadi.
![](https://mawapalauinsmg.files.wordpress.com/2022/10/20221020_155342.jpeg?w=606)
Hari selanjutnya kami melakukan kegiatan morning briefing dan ceklist alat untuk persiapan praktik teknik pemanjatan runner to runner dan teknik top cleaning yang akan dilaksanakan pada Tebing Siung blok F atau sering disebut juga dengan jalur Kuda Laut karena bentuk tebing tersebut mirip dengan hewan Kuda Laut. Pada blok F terdapat 3 jalur pemanjatan yang masih aktif dan menjadi jalur pemanjatan yang digemari oleh para pemanjat karena letaknya bersebelahan langsung dengan keindahan Pantai Siung sehingga membuat banyak dari para pemanjat yang mengabadikannya. Setelah selesai, kami kembali ke camp untuk packing dan bersih โ bersih diantara Tebing Siung blok D dan blok E. Kemudian kami turun ke bawah menuju tempat tinggal Bapak Saido untuk berpamitan pulang dan berterima kasih. Setelah itu, kami pulang kembali ke Semarang dan makan malam di Rumah Makan Padang Gilimangu. Lalu meneruskan kembali perjalanan pulang hingga tiba di Basecamp Mawapala pada pukul 23.00 WIB.
Oleh : Panitia Spesialisasi Divisi Rock Climbing
Tinggalkan Balasan