
Mawapala merupakan organisasi pencinta alam yang berada di UIN Walisongo Semarang. Terdapat beberapa divisi didalamnya, salah satunya yaitu divisi caving. Divisi Caving merupakan divisi yang bergerak pada bidang penelusur gua. Rabu, 31 Mei 2023 Divisi Caving Mawapala melakukan salah satu jenjang pendidikan, spesialisasi yang bertempat di Gua User, Tuban. Kami melakukan penelusuran Gua User yang diikuti oleh dua kader dan lima pendamping. Tujuan dari kegiatan ini ialah sebagai syarat pendidikan kami menuju ke warga penuh dan sebagai bentuk pembelajaran kami mengenai penelusuran gua. Kami melakukan spesialisasi ini selama tiga hari dimulai dari tanggal 31 Mei – 3 Juni 2023.
Rabu, 31 Mei kami memulai kegiatan ini yang berawal dari persiapan di Basecamp Mawapala . Setelah itu kami melakukan perjalanan dari Stasiun Poncol Semarang dengan tujuan akhir yaitu Stasiun Babat. Dikarenakan hari sudah malam, kami langsung menuju rumah Kawan Plankton untuk beristirahat sementara. Esok harinya kami menuju posko cavers sebagai tempat istirahat sekaligus basecamp kegiatan.
Kamis, 1 Juni 2023 kami melakukan penelusuran Gua User. Sebelum kami memulai penelusuran, kami mengecek alat-alat yang akan digunakan. Penelusuran kali ini berada pada gua horizontal yang memiliki panjang 235 m. Gua ini berkarakteristik multipich dimana pitch pertama sedalam 2,60 m, pitch edua sedalam 7,25 m dan pitch ketiga 12 m baru setelahnya horizontal. Tim penelusur kali ini terdiri dari lima anggota, yaitu Muhammad Fahmi (Kawan Dungkar), Amanda Yuliastuti (Kawan Cemara), Muhammad Dimas (Kawan Chana), Fauzia Latif (Kawan Awi), dan Hamdani (Kawan Arang). Sebelum kami turun, Muhammad Fahmi (Kawan Dungkar) melalukan rigging, yaitu teknik pemasangan lintasan tali baik vertikal maupun horizontal yang digunakan untuk melewati medan gua. Pukul 13.00 WIB kami sampai di dasar gua dan kami melakukan mapping. Mapping merupakan suatu gambaran proyeksi dua dimensi dengan skala yang lebih kecil dari suatu bidang tiga dimensi yang memiliki batasan-batasan tertentu. Mapping yang kami lakukan mendapatkan 19 stasiun dengan panjang 198 m. Selain itu, kami juga melakukan explore di dalam gua tersebut. Kami menemukan beberapa fauna yang ada seperti jangkrik, kala cemeti, kepiting, ikan lele, dan beberapa ikan lainnya. Ketika explore kami menjumpai sebuah lorong yang berair, tinnginya cukup dalam sehingga kami memutuskan untuk kembali ke arah pulang karena kami tidak membawa pelampung. Setelah hampir sampai di entrence kami melakukan foto bersama terlebih dahulu dengan menggunakan teknik fotografi yang telah kami pelajari. Setelah itu kami kembali ke entrence dengan menggunakan teknik SRT dikarenakan medannya vertical. Ascending dimulai oleh Hamdani (Kawan Arang), disusul Fauzia Latif (Kawan Awi), Muhammad Dimas (Kawan Chana), Amanda Yuliastuti (Kawan Cemara), dan yang terakhir Muhammad Fahmi (Kawan Dungkar). Setelah semuanya sudah sampai di entrence kami pun langsung checklist alat dan packing alat, lalu kembali ke basecamp menggunakan motor.
Jumat, 2 Juni 2023 kegiatan kami diawali dengan bangun dan salat subuh dilanjut dengan bersih-bersih dan sarapan. Setelah itu kami menyiapkan beberapa perlengkapan yang akan dibawa dan langsung menuju ke Gua User menggunakan pick up. Sesampainya disana kami harus berjalan terlebih dahulu untuk menuju enterence. Setelah sampai kami checklist alat dan persipan rigging. Kemudian, Muhammad Fahmi (Kawan Dungkar) sebagai seorang rigging man membuat anchor dan lintasan yang nantinya akan dilewati oleh tim. Pukul 08.26 WIB kami menuruni gua dengan urutan yang pertama Muhammad Fahmi (Kawan Dungkar), dilanjut oleh Amanda Yuliastuti (Kawan Cemara), Rizki Ariyadin (Kawan Tupai), Fauzia Latif (Kawan Awi), dan yang terakhir Muhammad Dimas (Kawan Chana). Setelah itu kami melewati sebuah lubang cacing sehingga membuat kami harus melewati dengan cara merayap. Kami melanjutkan kegiatan kami yaitu explore dan fotografi gua. Ketika explore kami menemukan banyak sekali ornamen-ornamen yang ada di dalam gua, seperti stalaktit, stalakmit, helig pites, kanopi, dan masih banyak lagi. Ketika kami ingin melanjutkan explore, ternyata kami menemukan medan yang sulit dilewati sehingga kami memutuskan untuk tidak melanjutkan perjalanan dan kembali ke arah entrence. Kami melakukan mapping denga arah bottom to top. Ketika kami menemukan chamber kami istirahat sejenak dan menerapkan teknik fotografi. Setelah selesai kami melanjutkan perjalanan sembari melakukan mapping sampai d lubang cacing. Waktu sudah menunjukkan pukul 13.38 WIB, kami memulai ascending. Setelah semuanya sampai di entrence kami langsung ceklist alat dan packing lalu menuju ke basecamp menggunakan pick up. Setelah itu kami cekhlist alat dan bersih-bersih. Kemudian, kami melanjutkan kegiatan kami yaitu observasi. Setelah kami mendapatkan beberapa informasi mengenai Gua User kami melakukan evaluasi. Lalu, kami istirahat dan tidur.
Fauna yang terdapat pada Gua User, yaitu :
- Jangkrik Rhaphidophora sp

Merupakan salah satu filum anthropoda yang hidup di gua. Hewan ini memiliki antena
yang sangat panjang dan hidup di dalam gua dengan mengonsumsi guano (kotoran kelelawar) maupun bahan organik lainnya. Jangkrik ini memiliki perbedaan dengan jangkrik di luar gua. Jangkrik gua memiliki kaki lebih banyak dibanding jangkrik luar. Jangkrik gua memiliki peran penting dalam ekosistem gua, yaitu dekomposer dan sebagai sumber pakan di ekosistem gua. Fauna ini dapat menjadi salah satu indikator keberadaan fauna lain.
- Kala Cemeti

Kala cemeti merupakan nama dari sejenis hewan yang berpenampilan mirip seperti campuran antara laba-laba, kalajengking, dan kepiting. Seperti halnya laba-laba, kala cemeti memiliki kaki panjang berjumlah 8, mata berjumlah banyak dan tubuh berbentuk pipih. Namun seperti halnya kalajengking, kala cemeti memiliki anggota badan menyerupai capit & abdomen yang beruas-ruas. Layaknya kepiting, kala cemeti bisa berjalan secara menyamping. Kala cemeti tergabung dalam kelas Arachnida. Kala Cemeti juga dikenal dengan nama ”Tailles Whip Scorpion” atau lebih dikenal dengan kalajengking cambuk yang tak berekor”.
- Ikan Lele

Ikan lele yang kami temukan pada saat penelusuran tidak jauh beda dengan ikan lele seperti biasanya. Ikan lele tersebut memiliki warna abu-abu dan memiliki kumis yang panjang.
- Kepiting

Sabtu, 3 Juni merupakan hari terakhir kami berada di posko cavers, kami merapihkan segala perlengkapan yang kami bawa. Setelah itu kami berpamitan dengan pemilik posko cavers tersebut dan foto bersama sebagai kenang-kenangan. Kemudian kami langsung menuju ke Stasiun Babat untuk kembali pulang ke Basecamp Mawapala.
Dibuat Oleh : M Fahmi Idris dan Amanda Yuliastuti
Disunting Oleh : Lutfi Ulu Mudin
Tinggalkan Balasan