Posted :

in :

Dahulu Sungai Progo Atas dijadikan tempat mandi cuci kakus oleh masyarakat sekitar. Namun seiring dengan berkembangnya zaman, olahraga arung jeram mulai masuk ke daerah Magelang salah satunya Sungai Progo. Alasan Sungai Progo Atas bisa dijadikan tempat arung jeram karena sungai tersebut masuk dalam kriteria-kriteria sungai yang dapat diarungi. Berawal dari tahun 1996-1997 mulai dirintisĀ  start dari taman Kyai Langgeng hingga finish pertama. Beberapa tahun kemudianĀ  muncul jalur lainnya seperti Progo Hulu dan Progo Bawah. Untuk start Progo Bawah dimulai dari Klangon, Muntilan. Dikenal dengan sebutan Sungai Progo AtasĀ  karena berada di bagian atas dari Sungai Progo. Selain itu, penampang Sungai Progo Atas dari daerah Payaman sangat lebar sehingga tidak bisa disebutĀ  hulu lagi. Alasan dinamakannya Sungai Progo Atas, Progo Hulu maupun Progo Bawah supaya masyarakat lebih familiar dan mudah dalam penyebutan. Nama ini juga timbul dari kebiasaan penyebutan oleh masyarakat.

Sungai Progo Atas memiliki jeram dengan grade yang tinggi, berada di daerah sungai peralihan sehingga memenuhi kriteria sungai yang bisa diarungi. Pada tahun 1970, Mahitala Unpar melakukan survei karena Sungai Progo digunakan untuk  Rally Progo. Kemudian , pada tahun 1996 pengarung jeram Jawa Barat dari Mapala Unpar memilih sungai ini sebagai destinasi wisata. Satu tahun kemudian terjadi krisis moneter dan kemudian pengarungan dilanjutkan oleh warga lokal.

Sungai Progo Atas memiliki jeram yang menantang yaitu Jeram S dan Jeram Rodeo. Debit air di Sungai Progo Atas dapat dikatakan stabil, namun karena terdapat DAM di atas tepatnya di daerah Temanggung, sehingga Sungai Progo Atas saat musim kemarau mengalami kesurutan terutama pada bulan Juli hingga Oktober, dan puncak kemarau pada bulan Juli. Arung Jeram memiliki daya tarik tersendiri terutama bagi mereka pecinta wahana air. Selain itu wisata arung jeram memiliki banyak peminat karena tidak semua orang memiliki peralatannya, tidak semua orang dapat mengarung sendiri. Arung Jeram merupakan kegiatan yang memadukan olahraga, petualangan, rekreasi, dan cukup ekstrem. pengalaman yang diberikan dengan harganya yang cukup pricey sehingga tidak semua orang bisa mencobanya. Namun, Wisata arung jeram ramai akan wisatawan ketika liburan maupun cuti bersama.

Kegiatan arung jeram kini terus berkembang. Dulu di daerah Magelang hanya ada dua operator yaitu Operator Citra Elo dan Operator Progo Rafting. Namun sekarang sudah ada hampir empat puluh operator. Dampak positif bagi masyarakat, setelah adanya wisata arung jeram di Sungai Progo Atas ini pada sektor ekonomi. Beberapa manfaat yang dirasakan masyarakat sekitar antara lain sopir angkot mendapat tambahan konsumen, direkrutnya pemandu dari warga sekitar yang memiliki pengalaman dan pengetahuan, Bisnis makanan, snack dan kelapa muda, dengan adanya kerjasama antara operator dan masyarakat. Selain sektor ekonomi manfaat dari adanya wisata arung jeram di Sungai Progo Atas juga dirasakan oleh daerah setempat, yang menjadi Branding dari Kota Magelang. Peminat wisata arung jeram setelah adanya pandemik, masih stabil namun lebih rendah dari sebelum pandemi melanda. Selain pandemi, adanya bencana Gunung Merapi juga menjadi salah satu isu sensitif yang mempengaruhi pengunjung di Sungai Progo Atas.

Dibuat Oleh : Nazwa Nurul Hayah dan Wijdan Shabira

Disunting Oleh : Lutfi Ulu Mudin

Comments

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *