Posted :

in :

Mahasiswa Pecinta Alam Walisongo (Mawapala) divisi Gunung Hutan melaksanakan
kegiatan Wajib Medan II bagi warga muda di Gunung Lawu. Kegiatan ini merupakan bagian
dari program jenjang pendidikan Mawapala, yang kali ini memilih jalur terpanjang, yaitu
Jogorogo, sebagai medan latihan dengan berbagai aktivitas yang menantang dan edukatif.
Di hari pertama, kami berkumpul di basecamp Jogorogo pada pagi hari. Setelah
melakukan persiapan dan briefing singkat mengenai jalur pendakian dan kegiatan yang akan
dilakukan, rombongan memulai pendakian dengan semangat. Jalur Jogorogo dikenal
menantang karena panjang dan medannya yang bervariasi. Selama perjalanan menuju puncak,kami dihadapkan pada tantangan berupa tanjakan curam, jalan setapak berbatu, dan hutan yang lebat.
Kegiatan utama yang dilakukan adalah resection. Resection adalah teknik navigasi yang
menggunakan peta dan kompas untuk menentukan posisi di medan yang sebenarnya. Selama pendakian, kami diajarkan cara membaca peta topografi dan menggunakan kompas untuk mengukur azimuth. Kami harus menentukan posisi dengan mencocokkan fitur-fitur medan di sekitar dengan yang ada di peta. Kegiatan ini melatih keterampilan navigasi serta kerjasama tim karena harus bekerja sama untuk memastikan posisi yang akurat.

Kami melanjutkan pendakian menuju puncak Gunung Lawu. Sepanjang perjalanan,
kami terus melakukan resection untuk memastikan jalur yang diambil sesuai dengan rencana.
Tantangan medan semakin berat, namun semangat tidak surut. Kami belajar mengenali
berbagai fitur alam seperti puncak bukit, lembah, dan punggungan yang membantu dalam
menentukan posisi. Pendakian ini tidak hanya menguji fisik dan mental, tetapi juga
keterampilan navigasi dan kemampuan bekerja sama dalam tim. Setelah sampai puncak, kami
istirahat sebentar & melanjutkan perjalanan untuk turun.
Pada hari terakhir, setelah sarapan dan bersiap-siap. Di desa tersebut, kami melakukan
observasi dan wawancara dengan juru kunci setempat. Juru kunci adalah tokoh yang menjaga
dan merawat tempat-tempat sakral di Gunung Lawu. Dalam wawancara ini, kami mendapatkan wawasan tentang sejarah, mitos, dan kearifan lokal yang terkait dengan Gunung Lawu. Juru kunci berbagi cerita tentang pentingnya menjaga kelestarian alam dan nilai-nilai budaya yang diwariskan dari generasi ke generasi. Interaksi ini memperkaya pengetahuan peserta dan memperkuat hubungan antara mahasiswa dan masyarakat lokal

Kegiatan Medan Wajib II ini tidak hanya menguji fisik dan mental para peserta, tetapi
juga memberikan manfaat besar dalam peningkatan keterampilan navigasi melalui resection
dan pemahaman budaya lokal melalui observasi dengan juru kunci. Melalui kegiatan ini,
anggota baru dapat menjadi pribadi yang tangguh, berpengetahuan luas, dan peduli terhadap lingkungan serta budaya lokal. Dengan semangat kebersamaan dan cinta alam diharapkan peserta dapat berkomitmen untuk melestarikan alam serta menjalin hubungan harmonis dengan masyarakat sekitar demi terciptanya generasi yang peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan.

Adapun hasil dari kegiatan Wajib Medan II Divisi Gunung Hutan yaitu Plotting jalur
dengan menemukan koordinat tiap Pos, adapun hasil Plotting jalur secara manual yaitu:

a. Basecamp Jogorogo 07°33’20” LS – 111°13’26” BT dengan ketinggian 750 Mdpl

b. Pos 1 Wukir Bayi 07°34’09” LS – 111°12’35” BT dengan ketinggian 1.230 Mdpl

c. Pos 2 Ngudal 07°35’32” LS – 111°11’59” BT dengan ketinggian 1650 Mdpl

d. Watu Kloso (mata air) 07°35’23” LS – 111°12’09” BT dengan ketinggian 1830 Mdpl

e. Pos 3 Bulak Akasia 07°35’31” LS – 111°12’03” BT dengan ketinggian 2070 Mdpl

f. Pos 4 Ondo Rante 07°35’52” LS – 111°11’16” BT dengan ketinggian 2477 Mdpl

g. Pos 5 Cemoro Lawang 07°36’23” LS – 111°11’44” BT dengan ketinggian 2760 Mdpl

h. Bulak Peperangan 07°36’25” LS – 111°11’45” BT dengan ketinggian 2864 Mdpl

i. Gupakan Menjangan 07°36’44” LS – 111°11’41” BT dengan ketinggian 2944 Mdpl

j. Hargo Dalem 07°37’30” LS – 111°11’48” BT dengan ketinggian 3149 Mdpl

k. Hargo Dumilah 07°37’38” LS – 111°11’40” BT dengan ketinggian 3248 Mdpl

    Comments

    Tinggalkan Balasan

    Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *