World Cleanup Day adalah salah satu gerakan terbesar yang bertujuan untuk membersihkan sampah dan limbah yang mencemari lingkungan. Setiap tahun, jutaan relawan dari berbagai belahan dunia bergabung dalam aksi serentak ini. Kegiatan ini tidak hanya bertujuan untuk mengurangi sampah di darat, laut, dan sungai, tetapi juga untuk meningkatkan kesadaran masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan dan kesehatan lingkungan. World Cleanup Day biasanya dilaksanakan pada bulan September, dan menjadi momentum bagi negara-negara di seluruh dunia untuk berkolaborasi dalam menciptakan lingkungan yang lebih bersih dan berkelanjutan.
World Cleanup Day tidak hanya berfokus pada aspek fisik pembersihan, tetapi juga pada edukasi lingkungan. Hal ini bertujuan untuk mengajak masyarakat lebih peduli terhadap pengelolaan sampah. Edukasi ini penting agar masyarakat tidak hanya berhenti pada kegiatan bersih-bersih, tetapi juga bisa melakukan perubahan gaya hidup dengan mengurangi penggunaan plastik sekali pakai dan lebih banyak menggunakan produk ramah lingkungan. Dengan demikian, dampak dari World Cleanup Day tidak hanya bersifat sementara, tetapi berkelanjutan. Selain membersihkan sampah, para peserta juga diajak untuk memilah sampah, memisahkan antara sampah organik dan anorganik, serta mengedukasi masyarakat tentang pentingnya daur ulang. Dengan dukungan berbagai pihak, baik dari pemerintah, organisasi masyarakat, maupun sektor swasta, kegiatan ini berhasil menciptakan dampak yang signifikan dalam mengurangi timbunan sampah di berbagai wilayah.
Mahasiswa Walisongo Pencinta Alam (MAWAPALA) UIN Walisongo Semarang merupakan organisasi yang bergerak di dunia kepencintaalaman dimana hal ini selaras dengan kegiatan yang kami lakukan pada Peringatan World Clean Up Day. Kegiatan tersebut dilaksanakan tepat di Hari Minggu, 22 September 2024 berlokasi di Pantai Maron Semarang. Kami melakukan beberapa aksi diantaranya bersih pantai, edukasi sampah, serta penanaman bibit mangrove disekitar pantai tersebut. Kami melibatkan beberapa pihak instansi yang bergerak di dunia lingkungan hidup seperti Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Semarang, Komunitas Bank Sampah Semarang, Resik Becik, WALHI dan lain sebagainya. Selain instansi kami juga melibatkan Mapala se-Semarang Raya serta Mahasiswa UIN Walisongo Semarang dan juga masyarakat yang turut hadir dalam kegiatan tersebut.
Pada kegiatan ini kami melakukan pembersihan di sekitar wilayah pantai tepatnya di belakang warung yang berada di pantai tersebut. Peserta dibagi menjadi beberapa kelompok dan diberi trashbag sebagai media menampung sampah. Setelah sampah terkumpul, kemudian dijadikan satu yang nantinya akan diangkut oleh truk dari pihak DLH. Setelah selesai, kami melakukan serangkaian kegiatan selanjutnya yaitu edukasi sampah. Kegiatan ini bertujuan untuk mengedukasi kepada para peserta bagaimana cara mengolah dan memilah sampah yang baik dan benar berdasarkan jenis sampah. Edukasi sampah ini kami mengajukan pemateri yang tentunya ahli dalam bidang tersebut. Kami mengambil pemateri yaitu Bapak Bambang Triyanto selaku Ketua Bank Sampah Semarang dan Ibu Tatiek Sri Rochiati selaku Ketua Bank Sampah Mawar Kecamatan Tugu. Pemateri menyampaikan beberapa materi mengenai jenis sampah dan juga diberitahu mengenai cara memilah sampah. Kami melanjutkan kegiatan kami yang terakhir yaitu penanaman mangrove disekitar Pantai Maron. Peserta diarahkan ke tempat penanaman dan sebelum dimulai peserta diberi edukasi terlebih dahulu mengenai langkah-langkah menanam bibit mangrove yang baik dan benar. Bibit yang kami tanam kurang lebih 200 buah.
Pada akhirnya, World Cleanup Day tidak hanya soal memungut sampah, tetapi juga mengajak kita semua untuk menjadi agen perubahan. Melalui aksi ini, setiap individu diajak untuk lebih sadar akan perilaku mereka terhadap lingkungan. Ini adalah sebuah langkah kecil yang jika dilakukan bersama-sama, akan memberikan dampak besar bagi bumi. Kegiatan seperti World Cleanup Day mengingatkan kita bahwa menjaga kebersihan lingkungan adalah investasi jangka panjang bagi kelangsungan hidup kita dan generasi yang akan datang.
Tinggalkan Balasan